TEKTONIK LEMPENG
Pengertian dan Definisi Lempeng Tektonik. Tektonik lempeng
adalah pergerakan lempeng-lenpeng bumi yang menimbulkan lekukan,
lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan
yang disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya
permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini.
Lempeng
Tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan tektonik.
Lempeng adalah lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan kerak
samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik
adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan, rekahan atau patahan.
Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau bagaimana kerak
benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak terpisah
dan bertubrukan
ika sebuah benua sedang bergerak,
maka akan terjadi perenggangan. Pada saat itu kerak akan menipis dan
akan terjadi peluruhan dimanaketinggian dan permukaan kerak akan
merosot. Jika perenggangan yang terjadi berlebih, maka akan terjadi
rekahan atau patahan. Akibat aktivitas tersebut maka akan terbentuk
kerak baru dicelah-celah rekahan.
Contohnya akibat Tektonik lempeng adalah:
- Proses terbentuknya pegunungan Alpen adalah akibat dari tubrukan antara lempeng Afrika dan lempeng eropa.
- Proses terbentuknya pegunungan Himalaya adalah akibat beradunya lempeng India dan lempeng Asia yang saling dorong.
Aktivitas tektonik lempeng
yang saling bertubrukan, bergesekan dan menunjam dapat memicu
terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang diakibatkan pleh pergerakan
lempeng disebut gempa bumi tektonik. Gempa
bumi tektonik ini terjadi jika batas antara kedua lempeng bergerak
berlawanan dan saling bergesekan. Gesekan antara batas lempeng tersebut
menimbulkan tegangan tinggi pada batuan sekitarnya. Ketika batas lempeng
tergelincir maka terlepaslah tegangan sehingga terjadilah gempa bumi.
Batas antar kedua lempeng tektonik ini disebut sesar.
Jika gempa tektonik
terjadi didaratan maka efek sampingnya biasanya terjadi jurang atau
patahan kerak bumi. Tapi jika gempa tektonik terjadi didasar samudra
maka kemungkinan besar akan memicu gelombang tsunami yang menangkutkan
seperti yang melanda Aceh pada tahun 2006. Indonesia merupakan negara
yang rawan gempa karena wilayah Indonesia di kelilingi oleh garis
pertemuan antar lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia Eurasia dan
Pasifik.
2. Jenis-Jenis Pertemuan Tektonik Lempeng
Pergerakan lempeng kerak bumi ada tiga tipe yaitu pergerakan lempeng Divergen, konvergen dan transform.
- Pergerakan Lempeng Divergen
Lempeng divergen yaitu area pertemuan antar lempeng yang bergerak saling menjauhi, sehingga pada model pertemuan ini akan terbentuklapisan
asthenosphere yang baru dan menyebabkan makin meluasnya area dari
lempeng tersebut. Ada 2 (dua) macam kejadian lempeng divergen, bisa
terjadi antara 2 (dua) lapisan oceanic asthenosphere yang bertemu pada
lantai dasar samudera sehingga terbentuk muka laut yang baru. Tempat
pertemuan dua batas lempeng dengan tipe Lempeng divergen biasa disebut
seafloor spreading atau spreading centre. Contohnya terdapat pada
pertemuan antara lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia di Samuera
Antartika, sedangkan tipe lempeng divergen yang terjadi antara dua
lempeng benua menyebebkan terjadinya rekahan yang cukup besar pada
daratan dan rekahan itu menjadi terus meluas setiap tahunnya, sebagai
contoh yang terjadi di Afrika Timur yang dikenal sebagai Great Rift
Valley.
- Pergerakan Lempeng Konvergen
Pergerakan
Lempeng kovergen yaitu daerah pertemuan lempeng yang bergerak saling
mendekati sampai akhirnya bertumbukan hingga menyebabkan salah satu dari
lempeng akan tersubduksi ke dalam mantel dan mengakibatkan berkurangnya
area dari lempeng tersebut.Ada 3 model dari tipe lempeng konvergen, yaitu :
- Pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng samudera yang mengakibatkan salah satu lempeng akan tersubduksi ke arah mantel sehingga pada daerah pertemuan tersebut akan terbentuk daerah kepulauan yang terdiri dari gunung-gunung laut dan pertemuan lempeng yang seperti ini biasanya terjadi daerah laut dalam dengan kedalaman lebih dari 11000 meter, contohnya adalah rangkaian kepulauan yang dipenuhi gunung api sepanjang Mariana Trench di bagian barat Samudera Pasifik.
- Model yang kedua dari tipe lempeng kovergen adalah pertemuan antara lempeng samudera dengan lempeng benua yang mengakibatkan lempeng samudera tersubduksi ke arah mantel dan menyebabkan terbentuknya gunung-gunung api aktif di daratan benua. Pada daerah tipe konvergen seperti ini yang memiliki aktivitas seismik yang cukup tinggi, bahkan kebanyakan gelombang Tsunami yang terjadi akibat aktivitas seismik pada tipe ini yang ditimbulkan dari gempa-gempa besar yang dapat memicu terjadinya Tsunami. Contoh tipe ini terdapat di daerah zona penyusupan di sepanjang pantai barat sumatera dan di sepanjang pantai selatan Jawa.
- Model terakhir dari tipe ini adalah pertemuan antara lempeng benua dengan lempeng benua yang mengakibatkan terjadinya lipatan yang semakin lama areanya semakin luas dan semakin tinggi, sebagai contoh adalah pembentukan pegunungan Himalaya dan daerah dataran tinggi Tibet.
- Pergerakan Lempeng Transform
Tipe
pertemuan antara dua lempeng tektonik yang bergerak secara horisontal
dan berlawanan arahnya. Pada tipe ini tidak ada pembentukan lapisan
asthenosphere baru atau terjadinya penyusupan yang dilakukan oleh salah
satu lempeng terhadap lainnya, contohnya adalah yang terjadi antara
lempeng samudera dengan lempeng samudera yang disebabkan karena patahnya
jalur seafloor spreading yang mengakibatkan terbentuknya tipe ini,
daerahnya biasa disebut sebagai Mid-Ocean Ridges, sedangkan pertemuan
antara lempeng benua dengan lempeng benua untuk tipe ini terjadi akibat
pergeseran dua buah lapisan secara horisontal yang muncul hingga
permukaan, contohnya adalah yang terjadi pada patahan San Andreas di
California.
Tektonik Lempeng
4/
5
Oleh
Unknown