ARTI QURBAN MENURUT AL QUR'AN DAN HADITS
Definisi Kurban
Dalam ilmu Fiqih
kurban disebut udhiah (menyembelih binatang diwaktu matahari sedang naik
di pagi hari) yang berasal dari kata dahwah atau duha (waktu matahari
sedang naik di pagi hari).[Ensiklopedi Islam 3, hal. 81].
Pengertian qurban atau udhiyyah menurut Imam
Zakariya Al Anshori dalam Fathul Wahhabnya,
وهي ما يذبح
من النعم تقربا إلى الله تعالى من يوم عيد النحر إلى آخر أيام التشريق
“Qurban
adalah hewan ternak yang disembelih sebagai sarana untuk mendekatkan diri
kepada Allah pada hari raya nahr (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai akhir hari
tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).”
Hukum qurban adalah sunnah muakad bagi muslim yang sudah
mampu melaksanakannya. Dan berqurban untuk dihadiahkan kepada orang yang telah
meninggal hukumnya sah dan diperbolehkan.
(ولا) تضحية (عن ميت لم يوص بها)
لقوله تعالى “وان ليس للانسان الا ما سعي ” فان اوصى بها جاز الى ان قال وقيل تصح
التضحية عن الميت وان لم يوص بها لانها ضرب من الصدقة وهى تصح عن الميت وتنفعه
“Tidak sah
berkorban atas nama mayit yang tidak mewasiatkannya, karena firman Allah swt,
”Dan sesungguhnya bagi manusia hanyalah apa yang ia usahakan.” Jadi, jika ia
mewasiatkannya maka boleh . -sampai ungkapan Dikatakan- : Sah berkorban atas
nama mayit walaupun dia tidak mewasiatkannya, karena berkurban merupakan bagian
daripada shadaqah dan shadaqah atas nama mayit adalah sah dan dapat memberi
manfaat.” (Simak Kitab-Mugnil Muhtaj juz 4 hal 293)
Dasar Hukum Kurban
QS. Al-Kautsar 108 : 1-3
إنا أعطيناك الكوثر, فصل لربك وانحر, إن شانئك هو الأبتر
Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang
banyak. Maka Dirikanlah shalat Karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (terputus dari rahmat
Allah).
QS. Al-Hajj 22 : 36
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌ
فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَّافٌ فَإذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا
فَكُلُوْا مِنْهَا وَأطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا
لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan Telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu
sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, Maka
sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri
(dan Telah terikat). Kemudian apabila Telah roboh (mati), Maka makanlah
sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya
(yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah kami Telah
menundukkan untua-unta itu kepada kamu, Mudah-mudahan kamu bersyukur.
7 Keutamaan Kurban
Dari Aisyah r.a., Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَا عَمِلَ آدَمِيٍّ مِنْ عَمَلِ يَوْمِ النَّحْرِ اَحَبَّ اِلىَ اللهِ مِنْ
اِهْرَاقِ الدَّمِ، اِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا
وَاَشْعَارِهَا وَاَظْلاَ فِهَا، وَاِنَّ الدَّمِ لِيَقعَ مِنَ اللهِ بمَكان قبْلَ
انْ يَقعُ عَلىَ الاَ رْض، فطِيْبُوا بهَا نفسًا
"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari
Raya Kurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya
hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu dan
kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah kurban itu mengalir ke tanah,
pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkanlah jiwa dengan
berkurban" (HR.Tirmidzi)
(Simak- Shahih Fiqh
Sunnah 2/379)
1. Kebaikan dari setiap helai bulu
hewan kurban
Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata:
“Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah
sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang
kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai
rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau
bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu
kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]
2.
Berkurban adalah ciri keislaman seseorang
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW
bersabda: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak
berqurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Ied kami.” [HR. Ahmad dan
Ibnu Majah]
3.
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang paling
disukai oleh Allah
Dari Aisyah, Rasulullah SAW
bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih
disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban),
sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap
dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya
akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih
sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” [HR. Ibn
Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]
4.
Berkurban membawa
misi kepedulian pada sesama, menggembirakan kaum dhuafa
“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan
dzikir kepada Allah” [HR. Muslim]
5.
Berkurban adalah
ibadah yang paling utama
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkurbanlah.” [Qur’an Surat Al Kautsar : 2]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra.
sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua
surat Al-Kautsar menguraikan : “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau
untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih
qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku,
sembelihanku (kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam.” [Qur’an Surat Al An’am : 162]
Beliau juga menegaskan: “Ibadah
harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan
yang paling utama adalah shalat…”
6.
Berkurban adalah
sebagian dari syiar agama Islam
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami
syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap
binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan
Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” [Qur’an Surat Al
Hajj : 34]
7.
Mengenang ujian
kecintaan dari Allah kepada Nabi Ibrahim
“Maka tatkala anak itu sampai
(pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku
sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah
apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai
Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini
benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor
sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]
Wallahu a’lam. Semoga
bermanfaat.